RSS

PENGERTIAN LAW OF ATTRACTION DAN NLP

19 Nov

Apakah LOA Itu?
Jika Anda pernah membaca bukunya
Michael Losier “The Law Of
Attraction“, maka akan melihat
bagaimana Michael Losier
membahas LoA menggunakan ilmu
NLP (Neuro Linguistic Programming).
Ilmu NLP ini dikenal sebagai
demistifying tools, yakni alat
(perangkat berpikir) yang me-non-
mistis-kan sesuatu yang sebelumnya
dianggap mistis menjadi gejala
sehari-hari biasa. Jika Anda ingin
tahu apa itu NLP silahkan baca
artikel “Apakah NLP” di bagian akhir
blog ini.
Sebagai gambaran yang lebih jelas,
silahkan jawab pertanyaan ini :
Pernahkah Anda mengalami
suatu kondisi dimana Anda baru
melamunkan suatu makanan
yang enak, tiba-tiba ada yang
mengantarkan (mentraktir,
memberi) Anda makanan yang
Anda harapkan itu?
Pernahkah Anda mengalami
suatu kondisi dimana Anda baru
saja membayangkan wajah
seorang sahabat sambil
mengenangkan manisnya
hubungan Anda, dan tiba-tiba
sahabat Anda itu menelepon
Anda, atau justru tiba-tiba
muncul di depan Anda?
Pernahkah Anda mengalami
suatu kondisi di mana Anda
suatu saat pernah berkhayal /
berimajinasi / bervisualisasi
tentang suatu pergi berkunjung
ke luar negeri yang anda
inginkan. Tiba-tiba suatu saat
Anda mendapatkan bonus
liburan dari seseorang / suatu
organisasi (kantor Anda, hadiah
bank, lucky draw, pemerintah,
dll) padahal Anda tidak pernah
meminta hal itu pada mereka.
Pernahkah Anda mengalami
suatu kehilangan benda tertentu,
namun Anda meyakini bahwa
benda itu tidak benar-benar
hilang. Kemudian saat Anda
rileks, membayangkan benda itu
sambil mengingat gunanya dan
merasa bahwa benda itu sangat
bermanfaat, kemudian tiba-tiba
Anda seperti “didorong” pergi ke
suatu tempat tertentu, dan
“ gubrak”, Anda menjumpai
benda itu disitu? Padahal rasanya
Anda sudah kesitu sebelumnya,
dan bahkan Anda tidak ada
dugaan bahwa benda itu disitu.
Pernahkah Anda sedang tertarik
dan berminat sekali mengenai
suatu topik, kemudian saat
berjalan di toko buku/
perpustakaan tiba-tiba seperti
terdorong melangkah ke rak
tertentu, dan tiba-tiba ada suatu
sampul buku yang seolah
meloncat-loncat dan
mengundang Anda untuk dibaca.
Dan bum …! Buku itu berisi topik
yang sedang Anda cari-cari.
Pernahkan Anda merasa selalu
beruntung karena setiap
menginginkan suatu proyek/
bisnis, selalu saja ada proyek
yang datang, padahal Anda tidak
pernah dengan sengaja
mengejarnya atau memintanya.
Pernahkah Anda sedang
menginginkan melakukan
sesuatu, (misal ingin menuliskan
buku), tiba-tiba ada orang yang
mengenalkan Anda ke penerbit,
bertemu di suatu acara dan
berkenalan dengan seorang
editor atau orang yang mengajak
menulis bersama, dan ada
seorang sekretaris yang
menawarkan diri bekerja untuk
Anda dalam membantu
menuliskan buku itu. Semua
terjadi seolah kebetulan dan
Anda tidak dengan sengaja
mengejarnya dan seterusnya.
Pernahkah Anda mengalami rasa
yakin yang luar biasa akan
mendapatkan tempat parkir di
suatu tempat tertentu pada saat
tertentu di mall atau di kantor
Anda. Dan kemudian betul, saat
Anda tiba di tempat itu, Anda
mendapatkan tempat parkir di
lokasi persisi yang Anda inginkan
sebelumnya.
Pernahkah Anda ingin sekali
berbicara di suatu forum / acara,
kemudian Anda membicarakan
dengan istri Anda mengenai
keinginan itu dan sempat
membayangkan beberapa kali.
Tiba-tiba saat Anda hadir di acara
itu, seseorang yang belum
pernah Anda kenal sebelumnya
memanggil Anda ke depan dan
meminta Anda berbicara
mengenai topik yang Anda
maksudkan itu?
Pernahkah Anda menginginkan
menikah umur tertentu misal
umur 30 tahun, dengan seorang
jodoh yang memiliki karakteristik
fisik tertentu, misal berkulit putih
dan tidak gendut (maaf, bukan
bermaksud SARA). Beberapa kali
setelah dewasa, bahkan Anda
sudah melupakan hal itu,
kemudian anehnya semua usaha
pernikahan sebelum umur itu
dan dengan orang yang
berkarakteristik berbeda menjadi
gagal. Lucunya pas umur 30
tahun Anda menikah dengan
orang yang berkarakteristik
seperti itu.
Pernahkah Anda menginginkan
suatu barang sedemikian pingin-
nya, bukan untuk Anda sendiri,
namun untuk anak bayi Anda.
Dan pada saat Anda setelah
melahirkan, pulang kerumah,
ternyata barang-barang itu sudah
ada di rumah Anda. Beberapa
diberi orang dan beberapa
dipinjamin orang, persis seperti
yang Anda inginkan.
Pernahkah Anda pada suatu
ketika tiba-tiba tanpa alasan
yang jelas ingin sekali pergi ke
suatu tempat tertentu, bahkan
Anda sebelumnya tidak pernah
secara khusus berada di tempat
itu. Dan saat Anda ikuti keinginan
itu, ternyata di situ Anda
menjumpai suatu kejadian yang
Anda memang ingin buktikan
bahwa hal itu memang terjadi.
Misal Anda menemukan bahwa
ada seseorang sedang
mencurangi di belakang Anda.
Pernahkah Anda menuliskan 100
impian / harapan secara tertulis.
Bahkan Anda tidak tahu
bagaimana itu akan terwujud,
Anda cuma yakin saja bakal
terjadi, Anda cuma berkhayal saja
betapa indahnya jika kesampaian.
Dan beberapa tahun kemudian,
saat Anda meninjau kembali
ternyata beberapa impian itu
sudah terjadi, dan beberapa terus
menerus menyusul terjadi.
Pernahkah Anda sedang menulis
SMS ingin mengundurkan suatu
jadual pertemuan dengan
seseorang, namun tepat sebelum
SMS itu Anda kirimkan tiba-tiba
orang itu mengirim SMS atau
menelepon Anda meminta
jadualnya diundur seperti
keinginan Anda?
Atau sebaliknya, Anda sedang
menelepon orang, atau sedang
memberi sesuatu kepada
seseorang, atau mendatangi
rumah/kantor seseorang, dan
lain-lain. Tiba-tiba orang itu
mengatakan… “Ya ampun, aduh…
saya baru saja membathin /
membayangkan hal itu …, kok
bisa ya….?”
Nah, kejadian seperti di atas terjadi
karena apa? Jika kita perhatikan,
bahkan seringkali hal itu terjadi
dengan cara kita TIDAK DENGAN
SENGAJA MENARIKNYA, atau
dengan kata lain bahkan kita tidak
MEMINTANYA pada siapapun. Kita
hanya berharap itu terjadi ‘entah
dengan cara apa’ dan ‘entah
bagaimana itu bisa termanifestasi’.
Lha kalau kita TIDAK dengan sengaja
meminta KEPADA SIAPAPUN, kenapa
bisa terjadi? Inilah yang menarik,
inilah yang terus menerus menjadi
pertanyaan semua orang. Ada yang
menyebutnya kebetulan,
keberuntungan, hoki dan
sebagainya. Namun hati kecil kita
tergelitik, kenapa ini terus terjadi
dan terjadi pada begitu banyak
orang?
Dari abad ke abad begitu banyak
upaya memecahkan misteri ini.
Dengan suatu harapan bagaimana
jadinya AGAR SAYA BISA
MELAKUKANNYA DENGAN SENGAJA
DAN BERULANG-ULANG.
Michael Losier mengatakan,
“ Apapun yang Anda berikan
perHATIan, Energi dan Fokus akan
membuat itu masuk ke gelembung
Vibrasi Anda. Dan akan direspon
oleh semesta kembali kepada Anda
dalam jumlah yang luar biasa ”.
Itulah definisi Michael Losier
mengenai LoA.
Berbagai ikhtiar manusia
Ikhtiar atau usaha manusia dalam
mendapatkan keinginannya bisa
dilihat dari dua dimensi. Usaha fisik
dan usaha mental (spiritual). Usaha
fisik untuk mendapatkan uang kita
lakukan dengan bekerja keras dan
sebagainya. Usaha mental kita
lakukan dengan selalu berdoa,
melatih sikap mental positif dalam
bekerja dan sebagainya.
Dalam skala yang lebih tidak kasat
mata, saya sendiri sewaktu kecil
menjumpai orang berikhtiar secara
mental/spiritual dalam beragam
wujud do ’a saat saya sekolah dan
belajar mengaji. Saat remaja saya
menemui beberapa rekan saya
melakukan hal ini dengan
mencobanya melalui cara mistik,
menggunakan keris dan ajimat ini
itu. Cukup beruntung saya tidak
mendalaminya, karena merasa tidak
berbakat dalam ‘mistik’ ini.
Saat saya cukup dewasa saya
bertemu lagi dengan bentuk yang
berbeda, yakni dengan cara
membuat bola energi (reiki, prana,
dll) lantas keinginan kita
dimasukkan ke dalamnya dan
dilempar ke udara terus dilupakan.
Saya juga sempat menjumpai teknik
lain yakni dengan cara menurunkan
gelombang otak ke kondisi Theta,
dimana vibrasi kita pada kondisi
optimum, dan lakukan visualisasi
dan lainnya di gelombang pikiran
itu.
Semua cara itu memiliki klaim sukses
dan penjelasannya sendiri-sendiri.
Lantas di Tahun 2006 dunia
dihebohkan dengan film The Secret.
Film The Secret menyadarkan orang
akan suatu istilah yang disebut
sebagai Law Of Attraction ini, karena
disebut sebut bahwa “What is the
Secret? The Secret is The Law of
Attraction ” Sejak itu istilah LoA
seolah menempel pada Film The
Secret.
Bagi saya istilah LoA hanyalah suatu
sebutan saja untuk mempermudah
melukiskan (metafora) peristiwa di
atas. Boleh saja diberi nama yang
lain, istilah yang lain, bahasa yang
lain. Terserah kita saja.
Nah, begitu istilah LoA ini bergulir,
langsung saja ada banyak orang
yang kemudian mengubah
mengaitkan nama/merek dari
berbagai ilmu mereka dan
mengemasnya dalam merek yang
sedang ngetop ini “LoA”.
Semua berusaha membuat dan
mengklaim bagaimana agar
fenomena LoA ini bisa direplikasi.
Berbagai macam cara orang untuk
menjelaskan dan mengupayakan hal
ini.
Ada yang berusaha melihat ini
dari fenomena mistis.
Menggunakan berbagai
pendekatan antara lain dari yang
menggunakan semacam mantra,
herbs, simbol-simbol,
mengundang arwah dan
sebagainya.
Ada yang mendekati secara
spiritual (tanpa membawa agama
apapun), seperti ajaran Abraham
dari Jerry dan Esther Hicks dan
seterusnya.
Ada yang mendekati dari ajaran
agama tertentu, hampir semua
agama memilikinya.
Ada yang mendekati dengan
penggunaan energi seperti reiki,
EFT dan sebagainya.
Saya menghargai setiap usaha dari
mereka yang mendekati fenomena
ini dari sudut pandang manapun.
Setiap dari mereka punya hak atas
pandangannya, atas
kepercayaannya, atas keyakinannya.
Dalam menghargai perbedaan saya
terutama berusaha dengan tidak
menyalahkan pendapat yang
berbeda dengan yang saya yakini.
Loa dan NLP
Apakah LoA berhubungan dengan
NLP, bisa ya dan bisa tidak. LoA bisa
berjalan sendiri tanpa kita
mengetahui NLP kok. Lha terus apa
hubungan LoA dengan NLP?
NLP adalah ilmu modelling, alias
ilmu meniru. Meniru apapun yang
dianggap ekselen, apakah berasal
dari perilaku dan pengalaman kita
atau orang lain. Dengan mempelajari
NLP, kita belajar untuk mereplikasi
suatu keunggulan supaya selalu bisa
direproduksi ulang.
Jadi dengan belajar NLP, dan
diarahkan ke LoA, tujuannya adlah
supaya kita bisa mengetahui
bagaimana peristiwa-peristiwa
kebetulan ini bisa terus terjadi dan
kita replikasi dengan sengaja dalam
kehidupan kita.
Kita mendayagunakan suatu
mekanisme di semesta ini yang
sementara ini disebut sebagai Law Of
Attraction, dengan cara
menyelaraskan diri dengan cara
kerja LoA itu.
Misalkan:
Dalam hampir semua metode LoA
selalu dikatakan bahwa kita perlu
memiliki RASA percaya yang kuat,
feel good, happy, bersyukur dan
berkelimpahan. Lantas banyak
pertanyaan kepada saya, bagaimana
caranya kita memiliki, melatih,
mengemgangkan perasaan-perasaan
itu?
Banyak yang belajar mengenai RASA
ini mendekati secara keliru. Mereka
mengira sudah merasa
berkelimpahan, padahal mereka
cuman berpikir berkelimpahan.
Mereka mengira sudah merasa
bersyukur, padahal mereka cuman
berpikir bersyukur.
Berpikir tidak sama dengan merasa.
Berpikir hanya berada di level
kognitif dan alam sadar. Merasa
melibatkan emosi dan bawah sadar
dimana level vibrasinya amat tinggi.
Nah NLP secara cantik menawarkan
berbagai metode untuk mengakses,
melatih, menguatkan dan
mengalami perasaan ini.
Bahkanmemperkuatnya sehinga
vibrasinya menjadi lebih tinggi lagi.
Penutup
Bagi saya, LoA saya pahami secara
sederhana sekali. Bahwa semua hal
bisa terjadi dalam koridor dan atas
Ijin Alloh STW / Tuhan YME. Beliau
memiliki hak prerogatif untuk
mencancel suatu proses yang kita
sebut LoA itu atau membiarkannya
berjalan terus.
Namun bagi saya, alangkahnya
kurang bijaksananya kita apabila kita
sendiri yang mencancel proses LoA
itu. Meragukan bahwa mekanisme
yang (sementara ini) kita sebut LoA,
akan mencancel mekanisme itu
sendiri. Lebih baik kita percaya
bahwa LoA itu memang ada, inilah
yang disebut dengan The Art Of
Allowing. Semoga saya bisa
menuliskannya dalam artikel
berikutnya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 19 November 2010 inci Spiritual

 

Tinggalkan komentar