RSS

PENGALAMAN – MATI SURI,INGIN KEMBALI KE DUNIA

16 Mar

Kesaksian Warga Bengkalis yang
Mati Suri dalam Temu Alumni
ESQ ‘Menyaksikan Orang Disiksa
dan Ingin Kembali ke Dunia’.
Pengalaman mati suri seperti
yang dialami Aslina, telah pula
dirasakan banyak orang.
Seorang peneliti dan meraih
gelar doktor filsafat dari
Universitas Virginia Dr Raymond
A Moody pernah meneliti
fenomena
ini.
Hasilnya orang mati suri rata-
rata memiliki pengalaman yang
hampir sama. Masuk lorong
waktu dan ingin dikembalikan ke
dunia.
Catatan ini dilengkapi pula
dengan penjelasan instruktur
ESQ Legisan Sugimin yang
mengutip Al-Quran yang
menjelaskan orang yang mati itu
ingin dikembalikan ke dunia,
serta penelusuran melalui
internet tentang Dr Raymond.
Bagi pembaca yang ingin
mengetahui perihal Dr Raymond
dapat membuka situs
http://www.lifeafterlife. Com dan hasil
penelitian Raymond tentang mati
suri dapat dibaca di buku Life
After Life.
Aslina adalah warga Bengkalis
yang mati suri 24 Agustus 2006
lalu. Gadis berusia sekitar 25
tahun itu memberikan kesaksian
saat nyawanya dicabut dan apa
yang disaksikan ruhnya saat mati
suri.
Sebelum Aslina memberi
kesaksian, pamannya Rustam
Effendi memberikan penjelasan
pembuka. Aslina berasal dari
keluarga sederhana, ia telah
yatim. Sejak kecil cobaan telah
datang pada dirinya. Pada umur
tujuh tahun tubuhnya terbakar
api sehingga harus menjalani dua
kali operasi. Menjelang usia SMA
ia termakan racun. Tersebab itu
ia menderita selama tiga tahun.
Pada umur 20 tahun ia terkena
gondok (hipertiroid) . Gondok
tersebut menyebabkan
beberapa kerusakan pada
jantung dan matanya. Karena
penyakit gondok itu maka Jumat,
24 Agustus 2006 Aslina menjalani
check-up atas gondoknya di
Rumah Sakit Mahkota Medical
Center (MMC) Melaka Malaysia.
Hasil pemeriksaan menyatakan
penyakitnya di ambang batas
sehingga belum bisa dioperasi.
”Kalau dioperasi maka akan
terjadi pendarahan,’ ‘jelas
Rustam. Oleh karena itu Aslina
hanya diberi obat. Namun
kondisinya tetap lemah.
Malamnya Aslina gelisah luar
biasa, dan terpaksa pamannya
membawa Aslina kembali ke
Mahkota sekitar pukul 12 malam
itu. Ia dimasukkan ke unit gawat
darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya
sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD
masuk ke ruang perawatan.
”Aslina seperti orang ombak
(menjelang sakratulmaut, red).
Lalu saya ajarkan kalimat
thoyyibah dan syahadat. Setelah
itu dalam pandangan saya Aslina
menghembuskan nafas terakhir,
”ungkapnya. Usai Rustam
memberi pengantar, lalu Aslina
memberikan kesaksiaanya.”Mati
adalah pasti. Kita ini calon-calon
mayat, calon penghuni kubur,”
begitu ia mengawali
kesaksiaanya setelah meminta
seluruh hadirin yang memenuhi
Grand Ball Room Hotel Mutiara
Merdeka Pekanbaru tersebut
membacakan shalawat untuk
Nabi Muhammad SAW. Tak lupa
ia juga menasehati jamaah untuk
memantapkan iman, amal dan
ketakwaan sebelum mati datang.
”Saya telah merasakan mati,”
ujar anak yatim itu. Hadirin
terpaku mendengar kesaksian
itu. Sungguh, lanjutnya, terlalu
sakit mati itu.
Diceritakan, rasa sakit ketika
nyawa dicabut itu seperti
sakitnya kulit hewan ditarik dari
daging, dikoyak. Bahkan lebih
sakit lagi. ”Terasa malaikat
mencabut (nyawa, red) dari kaki
kanan saya,”tambahnya. Di saat
itu ia sempat diajarkan oleh
pamannya kalimat thoyibah.
”Saat di ujung napas, saya
berzikir,” ujarnya. ”Sungguh
sakitnya, Pak, Bu,”ulangnya di
hadapan lebih dari 300 alumni
ESQ Pekanbaru.
Diungkapkan, ketika ruhnya
telah tercabut dari jasad, ia
menyaksikan di sekelilingnya ada
dokter, pamannya dan ia juga
melihat jasadnya yang terbujur.
Setelah itu datang dua malaikat
serba putih mengucapkan
Assalaimualaikum kepada ruh
Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau
memanggil, jantung rasanya mau
copot, gemetar,” ujar Aslina
mencerita pengalaman matinya.
Lalu malaikat itu bertanya:
”siapa Tuhanmu, apa agamamu,
dimana kiblatmu dan siapa nama
orangtuamu. “Ruh Aslina
menjawab semua pertanyaan itu
dengan lancar. Lalu ia dibawa ke
alam barzah. ”Tak ada teman
kecuali amal,” tambah Aslina
yang Ahad malam itu
berpakaian serba hijau.
Seperti pengakuan pamannya,
Aslina bukan seorang
pendakwah, tapi malam itu ia
tampil memberikan kesaksian
bagaikan seorang muballighah.
Di alam barzah ia melihat
seseorang ditemani oleh sosok
yang mukanya berkudis,badan
berbulu dan mengeluarkan bau
busuk. Mungkin sosok itulah
adalah amal buruk dari orang
tersebut. Aslina melanjutkan.
”Bapak, Ibu, ingatlah mati,”sekali
lagi ia mengajak hadirin untuk
bertaubat dan beramal sebelum
ajal menjemput. Di alam barzah,
ia melanjutkan kesaksiannya, ruh
Aslina dipimpin olehdua orang
malaikat. Saat itu ia ingin sekali
berjumpa dengan ayahnya. Lalu
ia memanggil malaikat itu
dengan”Ayah”. ”Wahai ayah
bisakah saya bertemu dengan
ayah saya,” tanyanya. Lalu
muncullah satu sosok. Ruh
Aslina tak mengenal sosok yang
berusia antara 17-20 tahun itu.
Sebab ayahnya meninggal saat
berusia 65 tahun. Ternyata
memang benar, sosok muda itu
adalah ayahnya. Ruh Aslina
mengucapkan salam ke ayahnya
dan berkata: ”Wahai ayah, janji
saya telah sampai.” Mendengar
itu ayah saya saya menangis.
Lalu ayahnya berkata kepada
Aslina. ”Pulanglah ke rumah,
kasihan adik-adikmu. ” ruh
Aslina pun menjawab. ”Saya tak
bisa pulang, karena janji telah
sampai”. Usai menceritakan
dialog itu, Aslina mengingatkan
kembali kepada hadirin bahwa
alam barzah dan akhirat itu
benar-benar ada. ”Alam barzah,
akhirat, surga dan neraka itu
betul ada. Akhirat adalah kekal,”
ujarnya bak seorang
pendakwah.
Setelah dialog antara ruh Aslina
dan ayahnya. Ayahnya tersebut
menunduk. Lalu dua malaikat
memimpinnya kembali, ia
bertemu dengan perempuan
yang beramal shaleh yang
mukanya bercahaya dan wangi.
Lalu ruh Aslina dibawa kursi
yang empuk dan didudukkan di
kursi tersebut, disebelahnya
terdapat seorang perempuan
yang menutup aurat, wajahnya
cantik. Ruh Aslina bertanya
kepada perempuan itu. ”Siapa
kamu?” lalu perempuan itu
menjawab.”Akulah (amal)
kamu.”
Selanjutnya ia dibawa bersama
dua malaikat dan amalnya
berjalan menelurusi lorong
waktu melihat penderitaan
manusia yang disiksa. Di sana ia
melihat seorang laki-laki yang
memikul besi seberat 500 ton,
tangannya dirantai ke bahu,
pakaiannya koyak-koyak dan
baunya menjijikkan. Ruh Aslina
bertanya kepada amalnya.
”Siapa manusia ini?” Amal Aslina
menjawab orang tersebut ketika
hidupnya suka membunuh
orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang
kulit dan dagingnya lepas. Ruh
Aslina bertanya lagi ke amalnya
tentang orang tersebut. Amalnya
mengatakan bahwa manusia
tersebut tidak pernah shalat.
Selanjutnya tampak pula oleh
ruh Aslina manusia yang
dihujamkan besi ke tubuhnya.
Ternyata orang itu adalah
manusia yang suka berzina.
Tampak juga orang saling
bunuh, manusia itu ketika hidup
suka bertengkar dan
mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina,
orang yang ditusuk dengan 80
tusukan, setiap tusukan terdapat
80 mata pisau yang tembus ke
dadanya, lalu berlumuran
darah, orang tersebut menjerit
dan tidak ada yang
menolongnya. Ruh Aslina
bertanya pada amalnya. Dan
dijawab orang tersebut adalah
orang juga suka membunuh.
Ada pula orang yang
dihempaskan ke tanah lalu
dibunuh. Orang tersebut adalah
anak yang durhaka dan tidak
mau memelihara orang tuanya
ketika di dunia.
Perjalanan menelusuri lorong
waktu terus berlanjut.Sampailah
ruh Aslina di malam yang gelap,
kelam dan sangat pekat sehingga
dua malaikat dan amalnya yang
ada disisinya tak tampak. Tiba-
tiba muncul suara orang
mengucap : Subnallah,
Alhamdulillah dan Allahu
Akbar.Tiba-tiba ada yang
mengalungkan sesuatu di
lehernya.Kalungan itu ternyata
tasbih yang memiliki biji 99 butir.
Perjalanan berlanjut. Ia nampak
tepak tembaga yang sisi-sisinya
mengeluarkan cahaya, di
belakang tepak itu terdapat
gambar kakbah. Di dalam tepak
terdapat batangan emas. Ruh
Aslina bertanya pada amalnya
tentang tepak itu. Amalnya
menjawab tepak tersebut adalah
husnul khatimah. (Husnul
khatimah secara literlek berarti
akhir yang baik. Yakni keadaan
dimana manusia pada akhir
hayatnya dalam keadaan
(berbuat) baik,red).
Selanjutnya ruh Aslina
mendengarkan azan seperti azan
di Mekkah. Ia pun mengatakan
kepada amalnya. ”Saya mau
shalat.” Lalu dua malaikat yang
memimpinnya melepaskan
tangan ruh Aslina. ”Saya pun
bertayamum, saya shalat seperti
orang-orang di dunia
shalat,”ungkap Aslina.
Selanjutnya ia kembali dipimpin
untuk melihat Masjid Nabawi.
Lalu diperlihatkan pula kepada
ruh Aslina, makam Nabi
Muhammad SAW. Dimakam
tersebut batangan-batangan
emas di dalam tepak ”husnul
khatimah” itu mengeluarkan
cahaya terang. Berikutnya ia
melihat cahaya seperti matahari
tapi agak kecil. Cahaya itu pun
bicara kepada ruh Aslina.
”Tolong kau sampaikan kepada
umat, untuk bersujud di
hadapan Allah.”
Selanjutnya ruh Aslina
menyaksikan miliaran
manusiadari berbagai abad
berkumpul di satu lapangan
yang sangat luas. Ruh Aslina
hanya berjarak sekitar lima
meter dari kumpulan manusia
itu. Kumpulan manusia itu
berkata. ”Cepatlah kiamat, aku
tak tahan lagi di sini Ya Allah.”
Manusia-manusia itu juga
memohon. ”Tolong kembalikan
aku ke dunia, aku mau
beramal.”
Begitulah di antara cerita Aslina
terhadap apa yangdilihat ruhnya
saat ia mati suri. Dalam
kesaksiaannya ia senantiasa
mengajak hadirin yang datang
pada pertemuan alumni ESQ itu
untuk bertaubat dan
beramalshaleh serta tidak
melanggar aturan Allah. Setelah
kesaksian Aslina, instruktur
Pelatihan ESQ Legisan Sugimin
yang telah mendapat lisensi dari
Ary Ginanjar (pengarang buku
sekaligus penemu metode
Pelatihan ESQ) menjelaskan
bahwa fenomena mati suri dan
apa yangdisaksikan oleh orang
yang mati suri pernah diteliti
ilmuan Barat.
Legisan mengemukakan pula,
mungkin di antara alumni ESQ
yang hadir pada Ahad (24/9)
malam itu ada yang tidak
percaya atau ragu terhadap
kesaksian Aslina. Tapi yang jelas,
lanjutnya, rata-rata orang yang
mati suri merasakan dan melihat
hal yang hampir sama.
”Apa yang disampaikan Aslina,
mungkin bukti yangditunjukkan
Allah kepada kita semua, ”
ujarnya.Legisan menjelaskan
penelitian oleh Dr Raymond A
Moody Jr tentang mati suri.
Raymond mengemukakan orang
mati suri itu dibawa masuk ke
lorong waktu, di sana ia melihat
rekaman seluruh apa yang telah
ia lakukan selama hidupnya.
Dan diakhir pengakuan orang
mati suri itu berkata: ”Dan aku
ingin agar aku dapat kembali
dan membatalkan semuanya.”
Menanggapi kesaksian Aslina
yang melihat orang-orang
berteriak ingin dikembalikan ke
dunia dan ingin beramal serta
penelitian Raymond yang
menyebutkan ”aku ingin agar
aku dapat kembali dan
membatalkan semuanya,”
Legisan mengutip ayat Al-Quran
Surat Al-Mu’muninun (23) ayat
99-100:
Hingga apabila datang kematian
kepada seseorang dari mereka,
dia berkata:”Ya, Tuhanku
kembalikanlah aku (ke
dunia).”(99) . Agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya
saja. Dan di hadapan mereka
ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan. (100).
Sebagai penguat dalil agar
manusia bertaubat, dikutipkan
juga Quran Surat Az-Zumar ayat
39: ”Dan kembalilah kamu
kepada Tuhan-Mu, dan berserah
dirilah kepada-Nya sebelum
datang azab kepadamu
kemudian kamu tidak dapat
ditolong (lagi).”
Usai pertemuan alumni itu,
Aslina meminta nasehat
dariLegisan. Intruktur ESQ itu
menyarankan agar Aslina
senatiasa berdakwah dan
menyampaikan kesaksiaannya
saat mati suri kepada
masyarakat agar mereka
bertaubat dan senantiasa
mentaati perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Setelah
acara, banyak di antara alumni
yang bersimpati dan ingin
membantu pengobatan sakit
gondoknya. Para hadirinpun
menyempat diri untuk berfoto
bersama Aslina.
Semoga pembaca dapat
mengambil pelajaran dari
kesaksiaan tersebut.
Nb : Bagikan cerita ini kepada
semua orang, agar mereka
mendapat hikmahnya dari cerita
ini. Ternyata hidup ini hanya
sementara, dan hanya amal
serta hati yang bersih yang
menuntun kita menuju jalan
kehadapan Illahi.
Diposkan oleh nubogana di

 
19 Komentar

Ditulis oleh pada 16 Maret 2011 inci Spiritual

 

Tag: , , , , , ,

19 responses to “PENGALAMAN – MATI SURI,INGIN KEMBALI KE DUNIA

  1. choirul

    16 Maret 2011 at 14:55

    wow…

     
  2. Joe iceberg

    16 Maret 2011 at 16:35

    Assalmu’alaikum mas,wah mknya ga prnh kelhtn sdh pny blog sndri, pdhl sdh lma y mas bikin blognya,he3

     
    • Andri Al Zaburae

      16 Maret 2011 at 17:56

      wa’alaikum salam…mas joe..
      Heheee…blognya cuma mungutin yg tercecer di kampus mas,dari pada jenuh.thanks mas ya dah mampir.aku rajin ke kampus tp nongol dr jendela aja,ga ngabsen hehee.

       
  3. kezedot

    16 Maret 2011 at 18:40

    menarik
    salam persahabatan

     
    • Andri Al Zaburae

      16 Maret 2011 at 18:49

      kazedot@ salam kembali…terimakasih kunjungannya mas.

       
  4. Joe iceberg

    16 Maret 2011 at 21:46

    Tp bgs kok mas n berbobot…wah bs srng k sni nich..he3 oh bgt ya mas,sma dong ak jg ngintip2 dr luar jendela kok mas,mau msk tkt mrka berilmu tinggi smua,he3

     
  5. Andri Al Zaburae

    16 Maret 2011 at 23:23

    joe@ hehe…mkasih mas,halah..takut, wong sampean jga wong berilmu tinggi ko’ hehe…mas aku kasih ide donk ttng blog ini….

     
  6. Devi Anggelina

    17 Maret 2011 at 08:17

    LOWONGAN KERJA SAMPINGAN GAJI 3 Juta/MINGGU

    Kerja Management dari program kerja online (Online Based Data Assignment Program / O.D.A.P) MEMBUTUHKAN 200 KARYAWAN diseluruh indonesia yang mau kerja sampingan online dengan potensi penghasilan 3 JUTA/MINGGU+GAJI POKOK 2 JUTA/BULAN, Tugasnya hanya ENTRY DATA, per entry @10rb, Misal hari ini ada kiriman 200 data dari O.D.A.P yang harus di ENTRY berarti kita dapat hari ini @10Rb x 200 = 2 JUTA. Lebih Jelasnya

    Buka http://www.penasaran.net/?ref=cdizbb

     
  7. Joe iceberg

    17 Maret 2011 at 13:22

    Berilmu tnggi ap mas,wong sekolah aj ga lulus,xixixi.. Mas andre to yg berilmu tnggi… Wah ksh ide ap mas,wong lbh pinter mas andri kok drpd aku

     
    • Andri Al Zaburae

      17 Maret 2011 at 19:07

      joe@ bisa aja mas ini…
      Maksudnya spya sya kreatif gitu lho mas ,minta sumbangan artikelnya mas.aku ni hoby membaca tp ga bisa nulis…gitu mas.kadang aku maun telp sampean lho tapi mengingat mas yusef pegang tasbih terus ga jadi dech takut ganggu.

       
  8. Joe iceberg

    17 Maret 2011 at 19:26

    Mas andri@: artikel n penulisannya sdh bgs kok mas,n lbh pndai jg kreatif mas andri drpda aku mas.. Wah mas andri bs aj,he3

     
    • Andri Al Zaburae

      17 Maret 2011 at 22:27

      joe@ hehe…tp benerkan mas,tambah rajin aja nh.mdah2an jd spiritualis sejati amin…

       
  9. Joe iceberg

    18 Maret 2011 at 01:39

    Mas andri@: ga lah mas,ak cm ingn menjdi orng yg baik kok mas,ga ingn jd spiritualis krn lika likunya pnjang,he3.. Jstru mas andri smg akn menjd spiritualis sejati,amin

     
    • Andri Al Zaburae

      18 Maret 2011 at 08:19

      joe@ hahaa….klw bgitu sama mas,aku jg ga mau jd spiritualis.mau jd orang biasa aja apa adanya.

       
  10. dewa

    30 Maret 2011 at 11:57

    mengingatkan ak ketika masih di bangku smu, walau ak udah lupa bagaimana prosesmya tp itu bisa menjadi pengalaman yang berharga, semoga kita selalu di jalan Allah SWT …… Amim. salam kenal Mas Andri ..

     
  11. Ibnu Syarif Hidayat

    23 April 2011 at 06:59

    Mudah-mudahan menjadikan kita selalu ingat kepada kematian . Salam kenal dari saya

     
  12. ANDRI

    27 April 2011 at 08:49

    ibnu syarif@ Amin ya robbal a’lamin…salam kembali.

     
    • putra

      1 September 2013 at 11:15

      terimakasi atas pengalaman yang tidak mungkin bisa di dapatkan oleh orang lain. moga menjadi manusia yang berguna untuk umat bangsa dan negara.

       

Tinggalkan komentar